Seperti kita semua tahu, ramen adalah makanan khas dan berhubungan erat dengan negara Japan. Tidak hanya di Japan, sekarang ramen sudah dapat kita temui mungkin hampir di seluruh negara, mulai dari restaurant hingga bahkan kaki lima menjual mie khas Japan ini. Di post blog kali ini saya akan coba mengulas ramen yang saya coba di negara asalnya yaitu Japan.

Nama ramen yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita semua, dan mungkin banyak dari kalian malah sudah pernah mencoba ramen restaurant chain satu ini. Ippudo sudah mempunyai cabang di berbagai negara, salah satunya juga di Indonesia dan bukan hanya cabangnya banyak di berbagai negara, di Japan pun cabangnya juga berjibun, ada sekitar 65 branch di Japan.
Ramen yang mempunyai karakter mie yg tipis dan pork broth yang tidak terlalu kental dan oily, barangkali ada yang penasaran dengan rasa aslinya di negara asalnya kaya saya? Saya mencoba Ippudo Ramen ini di Japan karena kebetulan hanya beberapa langkah saja dengan hotel tempat saya menginap di daerah Ginza. Ippudo menurut saya cukup bisa menjaga konsistensi rasa di seluruh cabangnya baik di dalam ataupun luar negeri, rasanya sih sama kok 11-12.

Sebenarnya masih ada list ramen shop yang ingin saya kunjungi di Japan, tapi sayangnya masih belom sempat untuk saya kunjungi. Lain waktu saya ke Jepang lagi pasti akan saya coba dan akan saya update lagi blog post ini, so stay tune ya untuk updatean berikutnya.

Thank You.

***

Seperti yang saya lakukan ketika berkunjung suatu negara, saya menyempatkan untuk mencoba restaurant yang mendapat predikat Michelin Star restaurant atau punkalau tidak yang masuk ke dalam list The World's 50 Best Restaurants. Kali ini pilihan saya jatuh kepada Narisawa.

Narisawa di tahun ini menempati urutan 6 dalam Asia's 50 Best Restaurants dan urutan 15 dalam The World's 50 Best Restaurant. Selain itu Narisawa ini termasuk restaurant yag mendapat penghargaan 2 stars Michelin Star.
Menjatuhkan pilihan ke Narisawa ini bukan tanpa alasan, saat saya membaca ulasan singkat tentang Narisawa di beberapa situs dan juga di web mereka sendiri saya tertarik. Chef Yoshihito Narisawa mempunyai prestasi besar dan konsep yang kuat, yang mempunyai philosophy "Bringing Nature to a Plate".
Dengan philosophy itu, Chef Narisawa mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda dengan Japanese food biasanya. Disebut dengan Innovative Satoyama Cuisine, yaitu sebuah food culture dimana memadukan gastronomy cuisine dengan montain village theme yang menggambarkan Japan. Dan juga semua bahan-bahan yang digunakan berasal dari dalam negri sendiri.

Satoyama Scenery and Essence of the Forest

Rosy Sea Bass, Ishikawa Kurakakoi Kombu, Rebun Island, Hokkaido

Bread of the Forest 2010 - Moss

Menu yang satu ini juga salah satu signature dish dari Narisawa, dan sejak beberapa tahun belakangan ini menu satu ini tetap dipertahankan, namanya Bread of the Forest. Menu ini justru dikeluarkan sebelum menu Satoyama Scenery, disajikan dengan dekorasi yang mnurut saya cukup unik dan artistik. Dihiasi daun musim gugur dan ranting pohon. Setelah beberapa dish, waiter memasaknya langsung di meja kita kurang lebih 12 menit di atas hot stone. Hasilnya 2 roti kecil yang dilihat aja sudah terlihat chewy. Lalu roti ini disajikan dengan butter yang dibungkus black olive powder dan green moss. Roti nya gurih dan ada sedikit rasa citrus, dimakan memakai butter yg telah disediakan, perfect!!

Akashi Sea Beam, Hyogo Squid, Kanagawa

Quail, Aichi - Taiko Burdock, Saga

Ini buat cuci tangan alias Kobokan ya Guys!

Langoustine, Shizuoka "Luxury Essence 2007"

Eel, Aichi - Japanese Yam, Saga

Spanish Mackerel, Hyogo - Kabosu, Oita

"Sumi 2008" Kobe Beef, Hyogo

Pear, Yamagata

Persimmon, Yamagata

Matcha, Fukuoka

Pastinya banyak sushi enak, apalagi di negara asalnya Jepang. Disini saya akan share sushi yang saya coba di Osaka, namanya Endo Sushi.

Endo Sushi ini letaknya di dalam komplek Osaka Central Fish Market, tempatnya hanya sederhana, saya sempat sedikit kesulitan menemukannya dikarenakan di depan resto mereka hanya ada sign bertuliskan tulisan kanji. Disini hanya ada sekitar 20 seat di dalamnya. Oleh karena itu bersiaplah antri apabila jam makan siang tiba. Walaupun tempat nya kecil tetapi menemukan tempat ini bagaikan menemukan surga bagi pecinta sushi seperti saya.
Endo Sushi sudah ada sejak tahun 1907, dan sekarang sudah sampai ke generasi ke 4 secara turun temurun. Menu mereka cukup simpel, hanya ada menu sushi omakase, dengan pilihan 4 menu sushi yang masing-masing berisi 5 pc sushi dengan harga ¥1,200. Tetapi selain menu sushi omakase tersebut kita dapat juga memilih isi sesuai dengan kesukaan kita, yang tentunya akan ada penyesuaian harga juga.
Saya memesan 3 set menu sushi omakase mereka, plate pertama isinya anago, uni, tai, toro, hamachi. Plate kedua berisi matsutake, akagai, hotate, toro, hamo. Plate ke-3 yang berisi tamago, ebi, awabi, tekka, dan tako.

Mungkin karena tempat ini bersebelahan dengan fish market, kualitas raw fish mereka sangat fresh dan berkualitas. Favorite saya adalah otoro (fatty tuna) mereka, sampai-sampai saya pesan 1 plate yang isinya 5 pc otoro. Otoro mereka juga fresh dengan rasa yang masih berasa asin air laut, sangat creamy, gurih dan manis, berbeda dengan otoro yang pernah saya coba selama ini.
Peraturan makan sushi disini kurang lebih sama dengan makan sushi di tempat lain, hanya disini lebih ditegaskan lagi dengan tulisan lagi bahwa kita sebaiknya tidak hanya memakan raw fish nya saja tanpa menghabiskan nasinya. Shoyu di Endo Sushi disediakan per meja, dapat dipakai sesuai selera kita tinggal dioleskan di atas sushi mereka.
Jika kalian penggemar sushi dan ada waktu berkunjung ke Osaka, saya anjurkan kalian harus menyempatkan waktu untuk mencoba Endo Sushi ini! Owh iya, Endo Sushi yang saya datangi ini adalah pusatnya, selain disini mereka punya 1 cabang lagi di Osaka dan 1 cabang lagi ada di Bangkok.
Endo Sushi (中央市場 ゑんどう)
1-1-86 Noda Fukushima-ku Osaka City
Tel: +81 6 6469 7108
Opening Hours: 5am – 2pm (Closed on Sunday and Holidays)
Nearest Station: Noda/ Tamagawa Station

Endo Sushi Google Maps