Save the best for the last, masih dalam rangka pergi ke Bali beberapa waktu yang lalu, Locavore ini adalah restaurant fine dining terakhir yang saya coba. Restaurant ini adalah satu -satu nya yang membuat saya terkesan waktu mencicipi hidangannya. Restaurant yang sudah ada sejak November 2013 ini termasuk ke dalam Asia's 50 Best Restaurant 2016, 2017 & 2018, di tahun 2018 ini Locavore menempati urutan ke 21, dan di dapuk sebagai the best restaurant in Indonesia tahun 2018 ini. Dan perlu diketahui juga Locavore merupakan satu-satunya restaurant di Indonesia yang masuk ke dalam list Asia's 50 Best Restaurant!

Locavore memiliki ruangan yang tidak terlalu besar, hanya ada sekitar 30 orang di area indoor dan tidak memiliki ruangan outdoor. Di balik kesuksesan Locavore ada dua chef yaitu Eelke Plasmeijer yang berdarah Belanda dan Ray Adriansyah yang asli dari Indonesia. Keduanya berteman saat sama-sama berkerja di Alila Ubud dan sepakat membuka restaurant sendiri. Oleh karena faktor kedua chef ini lah makan sajian di Locavore ini terpengaruh oleh European and Indonesian cuisines. Locavore is all about local, hampir semua ingredient menggunakan produk lokal, tidak hanya ingredient tetapi peralatan makannya pun mereka menggunakan produk lokal.
Bicara masalah menu, disini tersedia set menu vegetarian (Herbivore Menu) yang mungkin belom banyak restaurant yang mempunyai jenis menu ini. Set menu biasa (Locavore Menu) ataupun yang vegetarian sama-sama tersedia dalam 2 pilihan yaitu 5 courses atau 7 courses tergantung kekuatan perut kita dalam menampung makanan. Untuk harga Locavore menu, 5 courses IDR 775k with beverage pairing IDR 1.275, dan untuk  7 courses IDR 875k with beverage pairing IDR 1.475k. Dan untuk Herbivore Menu, 5 courses IDR 675k with beverage pairing IDR 1.175k, dan untuk 7 courses-nya IDR 775k with beverage pairing IDR 1.375k. Dan kebetulan waktu itu perut saya sedang kosong sehingga saya memilih Locavore 7 courses tanpa beverage pairing. Kaya apa aja sih menu-menu dari Locavore ini yok langsung aja.
Saya memang tidak memesan set menu with beverage tetapi saya memesan satu cocktail mereka secara terpisah, seharusnya ini minuman mengandung alkohol tetapi karena saat itu saya sedang tidak ingin alkohol oelah karena itu saya meminta tanpa alkohol. Sayangnya saya lupa apa nama minuman ini yang saya ingat minuman ini banyak mengandung buah-buahan dan salah satunya ada jeruk bali, jika ada yang tau boleh lho memberi tahu saya sehingga saya bisa mengupdate blog saya ini.. lol


















Menu ini memang bukan masuk menu utama tetapi saya cukup amazed, di menu ini mereka membuat ice cream rasa tomat dengan kuah sup yang hangat, perpaduan hangat dan ice dan juga manis dan gurih nya berpadu sempurna di dalam mulut.

HAMACHI (raw marinated, pickled bangkuang, manggis, ginger torch gel, bangkuang sour cream)

OTAK - OTAK (mackerel, burned leek, duck egg yolk, shallot blossom, chive vinaigrette)

SUMSUM (roasted bone marrow, pandan bone broth, caviar, shallots, parsley)

TRIPLE C (warm crab salad, white corn, sago, charred coconut broth, crab oil emulsion, pickled baby corn)

INTO THE SAWAH (heritage galuh rice from Tegalalang, snails & garlic, 64 degrees duck egg, frog abon, fern tips, wild flowers)

Into The Sawah adalah menu favorite saya sekaligus juga merupakan menu signature dari Locavore. Dibuat dari beras asli dari Tegalalang yang terkenal akan kualitasnya dipadu dengan ingredient yang terbilang cukup unik. Belah telor di atasnya lalu nikmati dengan nasi, abon kodok, dan snail garlicnya. Super Yummy!

BANGKAL HITAM (pork leg karo style, cauliflower, ham stock, pickled genjer, serundeng powder, sweet bacon)

MOSTLY PINEAPPLE (pineaple coffee ice cream, pineapple tabia bun compote, herbed pineapple juice, coffee sago, some with chocolate)

Makan di restaurant ini tentunya menambah experience saya di dalam dunia kuliner, tidak hanya rasa makanannya yang enak di atas rata-rata, bahan yang digunakan & cara mengolahnya pun bisa dibilang unik dan extraordinary. Walaupun saya memilih 7 courses untuk lunch tetapi menu makanan yang saya dapatnya jauh dari angka 7, bahkan mungkin bisa 2x nya dan itu lebih dari kata kenyang, saran saya selain kalian harus reservasi terlebih dahulu, pastikan kalian memang have all the time in the world yang maksudnya kalian memang punya banyak waktu untuk dihabiskan di tempat ini, karena waktu itu saya total menghabiskan waktu kurang lebih 3,5 jam. Owh iya satu lagi menu mereka bakalan berganti-ganti walaupun tetap ada yang sama, saya cek sekarang saja di web nya Locavore menu mereka sudah berbeda dari yang kemarin saya makan. Sebagai kata penutup saya hanya ingin mengucapkan selamat untuk Locavore di tahun 2018 ini kembali masuk di dalam list Asia's Best Restaurant, kalian memang layak berada disitu dan semoga dapat bertahan ataupun bahkan menempati urutan yang lebih tinggi di tahun depan.

Post blog saya kali ini masih tentang restaurant di Bali. Kali ini giliran saya akan membahas sebuah restaurant yang berada di daerah Ubud, Bali bernama Blanco par Mandif. Blanco par Mandif ini berlokasi di kompleks Musem Blanco karya seniman terkenal Mario Antoni0 Blanco dan juga restaurant ini disebut-sebut salah satu the best restaurant in Ubud bahkan di Bali.












Aktor di balik Blanco par Mandif bernama Chef Mandif Membramo Warokka, yang sudah malang melintang di dunia kuliner dan juga menjadi juri di beberapa Indonesia TV shows. Genre makanan di Blanco par Mandif ini adalah local Indonesia food dengan degustation style menu. Bagi yang belom tau apa sih sebenarnya degustation menu itu, Dégustation is the careful, appreciative tasting of various foods, focusing on the gustatory system, the senses, high culinary art and good company. Dégustation is more likely to involve sampling small portions of all of a chef's signature dishes in one sitting (sumber : Wikipedia. Degustation mereka punya 2 pilihan yaitu 7 courses (IDR 1.100k/2.200k with beverage pairing) dan 9 courses (IDR 1.250k/2.500k with beverage pairing).








Setelah mencuci tangan acara selanjutnya adalah menikmati aperitif. Aperitif adalah minuman beralkohol yang diminum sebelum makan untuk menstimulate kita. Disini mereka memberikan martini dengan pilihan yang sesuai keinginan kita apakah mau normal, dry atau super dry yang langsung dibuat di depan mata kita.

Pickles

Makanan di atas masih dalam termasuk Amuse Bouche, baru setelah menu diatas masuklah ke 7 courses yang sebenarnya.

Tabanan Farm Cabbage (sesame, kencur, palm sugar)

Yellow Fin Tuna (tomato, torch ginger, basil, vinaigrette)

Cakalang Hand Pulled Noodles (smoked skipjack tuna, kemangi)

Octopus (red bean emulsion, parsley aioli, confit potato)

Tiger Prawn (calf brain, cassava leaves, yellow curry)

Red Snapper (kenikir chimichuri, dhabu dhabu relish, burnt leek)

Tokusen Wagyu (smoked green chili sambal, Cilembu sweet potatoes)

Kelapa Tart (cinnamon custard, raisin, rum)

Cassava "Getug" (raspberry, peanut butter ice cream)

Mignardises

Pengalaman makan di Blanco par Mandif ini menambah pengalaman saya makan fine dining dengan menu Indonesia, menu yang disajikan jenis nya cukup bervariatif dan menarik, hanya saya di sini saya sedikit merasa kebingungan dengan menu-menu yang di sajikan, memang waitress menjelaskan secara lengkap tentang hal yang berhubungan dengan menu seperti menu ini mempresentasikan apa, dibuat dari apa dan bagaimana, tetapi informasi yang diberikan tentang "how to eat" masih kurang bagi saya seperti apa yang sebaiknya dimakan terlebih dahulu atau bagaimana cara menyantap hidangan tersebut apakah per part boleh di mix jadi satu atau sebaiknya dimakan per part, atau mungkin memang menu yang diberikan bisa dimakan terserah dengan style kita masing-masing. Owh iya dan satu lagi semua menu yang disajikan dominan dengan rasa manis, mungkin dominan rasa manis bisa di variasi dominan dengan rasa asin atau yang lainnya sehingga bisa menambah pembendaharaan rasa di mulut.